Ketika hubungan asmara tidak selamanya berjalan mulus. Ada yang berakhir hingga ke jenjang pernikahan dan kemudian membuahkan anak. Namun tidak sedikit pula hubungan cinta yang kandas di tengah jalan . Ada yang berakhir dengan baik-baik ,keduanya saling mengucapkan terima kasih dan masih menjadi teman dekat. Ada pula yang berakhir tidak baik dengan keduanya saling memembenci satu sama lain. Bagaimanapun juga, hubungan asmara yang putus pasti sedikit banyak menimbulkan rasa sakit yang mendalam. Pihak mana sebenarnya yang paling menderita akibat putus cinta?
1 sisi laki-laki setelah putus
Laki2lah yang sebenarnya paling menderita. Ia menolak anggapan umum bahwa laki2 lebih tegar daripada wanita dalam menghadapi putusnya hubungan asmara.
Ketika seorang laki2 diputuskan oleh pasangannya, biasanya ia akan sesumbar: Biar saja, masih banyak yang suka ,merasa tegar di hadapan teman2 nya. Faktanya,hal tersebut dilakukan pria untuk menutup-nutupi perasaannya. Ini adalah reaksi yang alamiah; gender pria dikondisikan masyarakat untuk tidak gampang menunjukkan perasaan, apalagi perasaan yang membuatnya terlihat lebih lemah. Namun represi ini juga berakibat sulitnya menghilangkan perasaan terluka, marah, atau sedih dari dirinya.
2.sisi wanita setelah putus
Wanita akan langsung menunjukan perasaan nya ,ia kan langsung menagis,murung dan drop.faktanya setelah melampiaskan sisi emosi apa yang mereka rasakan,wanita cendrung merasa baikan dan mendapat energi positif dengan menumpahkan segala bebannya.
saat itu juga, dan wanita juga cenderung lebih tothe point ketika mengakhiri hubungan cinta. Akhirnya mereka akan lebih cepat menghilangkan perasaan-perasaan negatif itu dibandingkan pria.
1.laki2 Teman Curhat.
Umumnya bahwa laki 2 mengandalkan hubungan cinta untuk mendapatkan kedekatan emosional dan dukungan sosial.laki2 di sisi lain, cenderung lebih enggan membuka diri untuk soal ini. Mungkin baru beberapa bulan kemudian, ketika dalam keadaan setengah teler, baru ia berani bercerita kepada teman-teman prianya mengenai betapa inginnya ia kembali lagi dengan si mantan.sikap gengsi merupakan hal utama penyebab mengapa dia enggan terbuka dengan teman.semakin di pendam sendiri semakin menderita.
2. Wanita soal temen curhat
Salah satu alasan mengapa wanita lebih cepat pulih dari penderitaan pasca putus cinta daripada pria adalah karena wanita memiliki lebih banyak teman yang bisa diandalkan untuk bercerita. wanita bisa mendapatkan hal yang sama dengan keluarga dan teman sesama wanita. Begitu wanita mengalami putus cinta, ia akan bercerita kepada siapa saja, kalau perlu kepada orang yang tidak dikenal yang duduk di sebelahnya di bis umum, agar perasaannya bisa lebih enak.
1.Pria Tidak Suka Memulai Dari Awal Lagi.
Setelah putus cinta, pada awalnya pria mungkin akan merasa semangat membayangkan wanita-wanita yang akan ia kencani di masa depan. Namun setelah kencan yang keempat, kesembilan, atau ketigabelas kalinya, barulah ia sadar kalau dibutuhkan usaha keras dan waktu yang panjang untuk sampai pada tingkat keintiman yang pernah ia alami bersama mantannya. sementara pria biasanya lebih tidak siap dengan putus cinta. Perasaan nyaman secara emosional membuat pria merasa beruntung bisa memiliki seseorang seperti dia. Sayangnya, hal ini seringkali baru disadari ketika si dia sudah berubah status menjadi mantan pacar.
2.wanita lebih mampu menyesuaikan diri
ketika hubungan berakhir karena sebelumnya mereka sudah memikirkan adanya kemungkinan itu.wanita lebih cendrung mengikuti arah hubungan yang di bawa pasangannya.selama laki2 itu sayang dan tulus kepadanya dia akan mudah membina ke intiman dalam menjalin hubungan yang baru. wanita lebih tinggi skornya daripada pria dalam hal keintiman sosial, seksual, dan intelektual. Dan biasanya wanita juga lebih cepat menyadari bahwa keintiman adalah dasar dari hubungan yang tahan lama, dan bukannya sekedar variasi aktivitas.
0 Response to "Inilah yang bakal kamu alami setelah putus cinta"
Post a Comment